468x60 Ads

Kamis, 02 Juni 2011

‘GULA HELA” dari olahan nira lontar oleh DEWI APRIANI SUSANTI

Lontar (Borassus Sundaicus) merupakan tanaman berumah dua (Dioceous),dimana bunga jantan
dan bunga betina terdapat pada pohon yang berbeda, oleh karenanya pohon jantan hanya
menghasilkan bunga saja,sedangkan pada pohon betina menghasilkan buahGambar Pohon Lontar

Pemanfaatan Pohon Lontar
Daun Lontar digunakan sebagai bahan kerajinan seperti kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor.
Tangkai dan pelepah pohon Lontar dapat menhasilkan sejenis serat yang baik. Pada masa silam, serat dari pelepah Lontar cukup banyak digunakan di Sulawesi Selatan untuk menganyam tali atau membuat songkok, semacam tutup kepala setempat.
Kayu dari batang lontar bagian luar bermutu baik, berat, keras dan berwarna kehitaman. Kayu ini kerap digunakan orang sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perkakas dan barang kerajinan.
Buahnya, terutama yang muda, banyak dikonsumsi. Biji Lontar yang lunak ini kerap diperdagangkan di tepi jalan
Dari karangan bunganya (terutama tongkol bunga betina) dapat disadap untuk menghasilkan nira lontar. Nira ini dapat diminum langsung juga dapat dimasak menjadi gula atau difermentasi menjadi tuak, semacam minuman beralkohol.
Daging buah yang tua, yang kekuningan dan berserat, dapat dimakan segar ataupun dimasak terlebih dahulu. Cairan kekuningan darinya diambil pula untuk dijadikan campuran penganan atau kue-kue; atau untuk dibuat menjadi selai.
Pembuatan gula hela
Gula hela adalah makanan khas daerah Sabu dimana terbuat dari gula merah. Gula merah terbuat dari sadapan bunga lontar untuk menghasilkan nira lontar.nira ini kemudian di masak dan menghasilkan gula.
Bahan-bahan:
 Air
 Minyak
 Gula pasir
 Gula merah
 Kacang tanah




Alat:




Cara membuat:
 Masak air, minyak, gula pasir, gula lempeng secara bersamaan sampai mendidih




 Setelah mendidih angkat dan tuangkan ke loyang yang telah di siapkan

 Campurkan kacang tanah di dalam adonan

 Setelah itu di rata-ratakan semua kacang tanah tersebut

 Apabila kacang tanah telah rata maka adonan siap di bentuk
 Adonan tadi di bentuk dan di tarik sesuai ukuran yang di inginkan



 Setelah itu adonan tadi siap di bungkus dan di pasarkan

1 komentar:

Blog Yeast Infections mengatakan...

Nggak jelas takarannya .

Posting Komentar