“ PUDING LAPIS BUAH LONTAR “
oleh NAMA : ANJELIANA TOKAN
NIM : 0804022543
PRODI :AGRIBISNIS
SEMESTER : ENAM
Pohon Lontar (Borassus flabellifer) adalah sejenis palma (pinang-pinangan) yang tumbuh di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pohon Lontar (Borassus flabellifer) menjadi flora identitas provinsi Sulawesi Selatan. Di propinsi NTT lontar pun banyak ditemukan pohon lontar. Pohon ini tumbuh di daerah kering Pohon ini banyak dimanfaatkan daunnya, batangnya, buah hingga bunganya yang dapat disadap untuk diminum langsung sebagai legen (nira), difermentasi menjadi tuak ataupun diolah menjadi gula siwalan (sejenis gula merah). Pohon ini dapat dijumpai di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, Pohon Siwalan tumbuh di Jawa Timur dan Jawa Tengah bagian timur, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi.
Pohon Lontar merupakan pohon palma (Palmae dan Arecaceae) yang kokoh dan kuat. Berbatang tunggal dengan ketinggian mencapai 15-30 cm dan diameter batang sekitar 60 cm. Daunnya besar-besar mengumpul dibagian ujung batang membentuk tajuk yang membulat. Setiap helai daunnya serupa kipas dengan diameter mencapai 150 cm. Tangkai daun mencapai panjang 100 cm.
Buah Lontar bergerombol dalam tandan dengan jumlah sekitar 20-an butir. Buahnya bulat dengan diameter antara 7-20 cm dengan kulit berwarna hitam kecoklatan. Tiap butirnya mempunyai 3-7 butir daging buah yang berwarna kecoklatan dan tertutupi tempurung yang tebal dan keras.
Pemanfaatan Pohon Lontar
Daun Lontar (Borassus flabellifer) digunakan sebagai media penulisan naskah lontar dan bahan kerajinan seperti kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor.Tangkai dan pelepah pohon lontar (Lontar atau Tal) dapat menhasilkan sejenis serat yang baik. Pada masa silam, serat dari pelepah Lontar cukup banyak digunakan di Sulawesi Selatan untuk menganyam tali atau membuat songkok, semacam tutup kepala setempat.
Kayu dari batang lontar bagian luar bermutu baik, berat, keras dan berwarna kehitaman. Kayu ini kerap digunakan orang sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perkakas dan barang kerajinan.Dari karangan bunganya (terutama tongkol bunga betina) dapat disadap untuk menghasilkan nira lontar (legen). Nira ini dapat diminum langsung sebagai legen (nira) juga dapat dimasak menjadi gula atau difermentasi menjadi tuak, semacam minuman beralkohol. Buahnya dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Salah satunya adalah puding buah lontar yang akan saya tampilkan di dalam laporan ini.
Buah Lontar
Buahnya, terutama yang muda, banyak dikonsumsi. Biji Lontar yang lunak ini kerap diperdagangkan di tepi jalan sebagai “buah saboak” (bahasa kupang). Biji lontar ini dipotong kotak-kotak kecil untuk bahan campuran minuman es dawet dan kemudian dijual. Daging buah yang tua, yang kekuningan dan berserat, dapat dimakan segar ataupun dimasak terlebih dahulu. Cairan kekuningan darinya diambil pula untuk dijadikan campuran penganan atau kue-kue; atau untuk dibuat menjadi selai.
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Plantae
Divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae (sinonim: Palmae)
Genus: Borassus
Lontar dapat hidup hingga umur 100 tahun atau lebih, dan mulai berbuah pada usia sekitar 20 tahun.
Ekologi dan penyebaran
Pohon ini terutama tumbuh di daerah-daerah kering. Pohon ini dapat dijumpai di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, Pohon Siwalan tumbuh di Jawa Timur dan Jawa Tengah bagian timur, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi.
Pembuatan” Puding Buah Lontar “
Bahan :
6 buah saboak , dibersihkan dan diiris halus
Agar –agar
5 sendok makan gula pasir
Susu kental manis
Air secukupnya
Alat :
Panci atau kuali
Sendok
Cetakan puding
Cara membuat:
1. Campur serbuk agar – agar dengan air dan gula pasir masak hingga mendidih.
2. Iris – iris halus buah lontar.
3. Siapkan cetakan dengan meletakan buah lontar di bagian dasar cetakan.
4. Tuang adonan puding yang sudah matang lepas hingga dingin
5. Setelah adonan dingin tuang lagi buah lontar
6. Lakukan berulang – ulang hingga cetakan penuh.
7. Puding lontar siap disajikan
8. Siram dengan susu pada bagian atas puding hingga rasa puding lebih nikmat
0 komentar:
Posting Komentar