Senin, 10 Oktober 2011
PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH (Oryzae sativa L) DI KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG
MARIA .Y.PUU HEU POLI
O804022580
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2010
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan pertanian pada dasarnya merupakan salah satu system pembangunan yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional.Pembangunan sector pertanian bertujuan untuk menumbuhkembangkan usaha pertanian di pedesaan yang akan memacu aktivitas ekonomi pedesaan,menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat;menumbuhkan industri hulu,hilir dan penunjang dalam meningkatkan daya saing dan nilai tambah suatu produk pertanian;memanfaatkan suberdaya pertanian secara optimal melalui pemanfaatan teknologi yang tepat sehingga kapasitas sumberdaya pertanian dapat dilestarikan dan ditingkatkan;membangun kelembagaan pertanian yang kokoh dan mandiri serta meningkatkan kontribusi sector pertanian dalam pemasukan devisa (http://www.deptan.go.id).
Pengembangan tanaman pangan merupakan salah satu bagian dari sector pertanian yang mendapat perhatian serius dan terus dikembangkan sampai saat ini.tujuan pembangunan pangan adalah untuk mewujudkan kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan dengan gizi yang cukup bago penduduk untuk menjalani hidup yang sehat dan produktif.dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perubahan selera makan maka ketersediaan pangan harus ditingkatkan baik dalam jumlah,kualitas maupun keragamannya (http://www.deptan.go.id).
Padi sawah dipilih oleh petani sebagai salah satu komuditas yang diusahakan karena peranannya sebagai salah satu makanan pokok NUSA TENGGARA TIMUR yang makin hari terasa penting karena mengandung nilai gizi dan energy yang cukup bagi tubuh manusia,dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat meningkatkan pendapatan petani (BPS kabupaten Kupang,2005)
Kabupaten Kupang sebagai salah satu kawasan penghasil produk pertanian di Nusa Tenggara Timur memiliki wilayah seluas 589.818 hektar dengan 20.331 hektar merupakan tanah sawah yang sangat berpotensiuntuk produksi tanaman pangan khususnya padi.Hal ini dapat di lihat dari produktifitas padi sawah di Kabupaten kupangyang semakin meningkat dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2003 produktifitas padi sawah sebesar 25,00kw/ ha dengan luas panen 16.827ha, pada tahun 2004 naik menjadi 35,00 kw/ ha dengan luas panen 13.452 ha dan pada tahun 2005 naik lagi menjadi 35,00 kw/ha dengan luas panennya 12.106 ha.Peningkatan pruduktivitas ini disebabkan karena adanya penggunaan bibit unggul,penggunaan pupuk serta adanya penggunaan peralatan pertanian yang semakin modern (BPS kabupaten Kupang,2005)
Berdasarkan potensi sumber daya alamnya,Kecamatan KUPANG TIMUR merupakan daerah yang berpotensi sebagai salah satu penghasil tanaman pangan khususnya padi sawah (BPS Kabupaten Kupang,2005)
Dengan adanya peningkatan produktivitas ini diharapkan dapat memberika kontribusi pada pendapatan keluarga petani padi sawah dikecamatan KUPANG TIMUR .Sadar atau tidak,para petani sudah menerapkan prinsip ekonomi didalam usahataninya.hanya saja belum pernah dilakukan penelitian tentang hal tersebut.oleh karena itu penulis ingin menelaah lebih jauh seberapa besar pendapatan usahatani padi sawah yang diperoleh oleh para petani dikecamatan KUPANG TIMUR.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana keragaman usahatani padi sawah dikecamatan kupang timur yang meliputi luas lahan,pola tanam,penggunaan sarana produksi,teknik budidaya,produksi dan produktivitasnya?
2. Bagaimana besar pendapatan usahatani padi sawah dikecamatan KUPANG TIMUR?
3. Berapa besar BEP produksi dan BEP harga dari usahatani padi sawah dikecamatan KUPANG TIMUR?
4. Berapa keuntungan relative usahatani padi swah dikecamatan KUPANG TIMUR?
5. Berapa tingkat efisiensi penggunaan modal dalam usahatani sawah di kecamatan KUPANG TIMUR?
1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN
Adapun tujuan yang diinginkan dicapai dari penelitian ini adalah :
1.3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui keragaman usahatani padi sawah dikecamatan kupang timur yang meliputi luas lahan,pola tanam,penggunaan sarana produksi,teknik budidaya,produksi dan produktivitasnya
2. Untuk menghitung besarnya pendapatan usahatani padi sawah dikecamatan KUPANG TIMUR
3. Untuk menghitung besarnya BEP produksi dan BEP harga dari usahatani padi swah dikecamatan KUPANG TIMUR
4. Untuk mengetahui besarnya keuntungan relative usahatani padi sawah dikecamatan KUPANG TIMUR
5. Untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal dalam usahatani padi sawah dikecamatan KUPANG TIMUR
1.3.2 Kegunaan
Kegunaan dari penelitian inin adalah :
1. Bagi petani sebagai bahan informasi untuk memotivasi petani dalam melakukan usahatani
2. Bagi pemerintah sebagai informasi untuk pembinaan serta pengambilan kebijakan disektor pertanaian khususnya tanama padi sawah
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 RUJUKAN PENELITIAN TERDAHULU
Killa (1990) pada usahatani padi sawah dikecamatan aesesa,kabupaten Ngada menyatakan bahwa perlu memperhatikan factor-faktor produksi seperti penggunaan benih,pupuk dan pestisida sehingga hasil yang diharapkan dapat diperoleh.Selanjutnya ditegaskan pula bahwa padi sawah mempunyai peranan yang baik dalam sumbangannya terhadap tingkat pendapatan petani.hal ini terlihat dari jumlah pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani padi sawah sebesar Rp.889.217 ha.jika pendapatan ini dikonversikan kedalam bersa dengan harga standar rp.450,- pada tahun 1990,maka rata-rata pendapatan petani adalah ± 1.976,04 kg setara beras.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adoe (1998) bahwa,secara ekonomis usahatani padi sawah dikecamatan rote timur menguntungkan dengan nilai R/C ratio 3,18 dengan total pendapatan sebesar Rp.8.462.297,00/petani atau Rp.4.614.464,02/hektar.usahatni padi sawah dikecamatan Rote timur kabupaten Rote ndao menunjukan bahwa penggunaaan sarana produksi sepertin pupuk dan pestisida masih dalam batasan yang wajar (dalam segi jumlah dan dosis)sesuai dengan yang dimiliki/digunakan.
Penelitian yang dilakukan oleh Srilangga (1998) menyatakan bahwa rata-rata pendapatan usahatani padi sawah dikecamatan kupang timur,kabupaten kupang pertahun semakin meningkat pada tahun 2003 produktifitas padi sawah sebesar 25,00kw/ ha dengan luas panen 16.827ha, pada tahun 2004 naik menjadi 35,00 kw/ ha dengan luas panen 13.452 ha dan pada tahun 2005 naik lagi menjadi 35,00 kw/ha dengan luas panennya 12.106 ha.
2.2 LANDASAN TEORITIS
Ciri-ciri tanaman padi sawah
Padi termasuk dalam keluarga padi-padian,batang beruas-beruas yang didalamnya berongga
( kosong),tingginya 1 sampai dengan 1,5 m.Pada bungannya da dua helai sekam mahkota.Akar-akar tanaman padi masuk kedalam tanah sedalam lapisan tanah yang dikerjakan,umumnya tidak llebih dari 25 cm.diatas batang padi berisi empelur yang lunak dan putih warnanya,daun padi terdiri pelepah yang membalut batang dan helai daun.Jumlah cabang rata-rata 15-20.Buah beras sebenarnya adalah putih lembaga buah yang erat terbalut oleh kulit ari,kulit ari ini terdiri dari kulit biji dan dinding buah
( Soemartono,1982).
Syarat tumbuh padi sawah
1. Iklim
a) Padi sawah dapat tumbuh didaerah tropis/subtropics pada derajat LU sampai $% derajat LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan
b) Rata-rata hujan yang baik adalah 200mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun
c) Didataran rendah padi sawah memerlukan ketinggian 0-650 m dpl dengan temperature 22-27 0c sedangkan didataran tinggi 650-1500 m dpl dengan temperature 19-23 0c
2. Media tanam
a) Padi sawah ditanam ditanah berlempung yang berat atau tanah yang memiliki lapisan keras 30 cm dibawah permukaan tanah
b) Menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm
c) Keasaman tanah antar pH 4,0-7,0.
Aspek teknik budidaya padi sawah
1. Pengolahan lahan
Sistem budidaya padi sawah biasanya didahului oleh pengolahan tanah seraya petani melakukan persemaian.Tujuannya adalah untuk memperbaiki tata udara tanah,merangsang perkecembahan biji,memberantas gulma dan sekaligus untuk memperoleh tanah yang gembur dan mempunyai permukaan yang rata(AKK,1990)
2. Pemilihan Benih
Benih yang disemaikan harus baik yaitu mempunyai daya tumbuh yang tinggi karena mempunyai hubungan pertumbuhan dan pembentukan bulir yang seragam,masaknya biji padi serempak sehingga memudahkan pemanenan.Benih yang baik mempunyai syarat sebagai berikut :
• Benih bermutu dan bersih dari campuran kotoran
• Bebas dari hama dan penyakit
• Memiliki daya kecambah yang tinggi (80 %)
• Kadar air dalam gabah maksimal 14 % ,dan
• Apabila benih yang dimasukan dalam larutan garam atau abu,benih tersebut akan tenggelam (AKK,1990)
3. Penanaman bibit
Bibit yang akan ditanam adalah bibit yang sudah berumur 25-40 hari,tingginya kurang lebih 25 cm,berdaun 5-7 helai,batangnya besar dan kuat serta bebas dari hama dan penyakit.bibit padi ditanam dengan bagian pangkal batang dibenamkan kira-kira 10 cm kedalam petakan dengan jarak tanam 20 x 20 cm.hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan penyiangan dan pemupukan ( Sugeng,2003)
4. Pengairan
Padi sawah merupakan tanaman yang membutuhkan air yang cukup banyak tergantung dari umur tanaman tersebut.
5. Penyiangan
Penyiangan dilakaukan dengan mencabut rumput-rumput yang dikerjakan sekaligus dengan menggemburkan tanah,penyiangan dilakukan dua kali yaitu pada saat berumur 15 dan 35 hari setelah ditanam (Utomo dan Nazaruddin,2002)
6. Penyulaman
Penyulaman bibit dilakukan seminggu setelah penanaman atau paling lambat 2 minggu karena penyulaman yang lebih lama akan dapat mengakibatkan tidak serempaknya padi masak.bibit sulaman harus dari jenis yang sama yang merupakan bibit cadangan pada persemaian bibit (Utomo dan Nazaruddin,2002)
7. Pemupukan
Pada usahatani padi sawah pupuk yang digunakan adalah pup[uk alam(organic) meliputi pupuk kandang,pupuk kompos dan pupuk hijau.Sedangkan pupuk buatan N (Urea),
pupuk K ( Kalium ),dan pupuk Fosfor (TSP),(Utomo dan Nazaruddin,2002)
8. Pengendalian hama dan penyakit
Subiyakto (1991) menjelasakan bahwa dalam pengendalian hama dan penyakit padi dipilih pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.Artinya dalam pelaksanaanya diikutsertakan berbagai komponen pengendalian antar-lain :
a) Pengendalian secara budidaya
Pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara pengolahan yang baik,menggunakan benih yang rentan terhadap hama penyakit tanaman,bibit yang tepat umur,jarak tanam yang tepat,mengatur ketinggian air dalam kondisi yang normal,menanam varietas padi yang berumur pendek,memupuk tanaman dengan dosis nitrogen yang tepat,melakukan rotasi tanaman dan menanam padi secara serempak
b) Varietas Tahan
Varietas tahan adalah varietas padi yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit,menghasilkan produksi yang tinggi dan berkualitas tinggi.
c) Pengendalian hama dan penyakit secara hayati
Pengendalian hama dan penyakit secara hayati adalah pengendalian hama dengan membiakan secara missal musuh alami tanaman padi secara buatan
d) Pengendalian hama dan penyakit secara kimia
Pengendalian hama dan penyakit secara kimia menggunakan pestisida.
9. Pemanenan
Tanaman padi siap dipanen pada saat berumur 80-110 hari setelah tanam atau bias diliat dari ciri-ciri tanaman tersebut.Ciri-ciri tanaman padi tersebut yang siap dipanen adalah :
a) BUlir-bulir padi dan daunya sudah menguning
b) Tangkai menunduk
c) Butir padi bila ditekan terasa keras dan berisi
d) Butir padi jika dikupas tidak berwarna hijau/putih agak lembek seperti kapur ( Sugeng,2003)
10. Penanganan pascapanen
Penanganan pascapanen adalah tindakan yang dilakukan atau disiapkan pada tahap pasca panen agar hasil pertanian khususnya tanama padi sawah siap dan aman dikomsumsi oleh konsumen.Penanganan pasca panen meliputi semua kegiatan mulai dari kegiatan pemanenan,pengeringan,dan penyimpanan (Suprayono dan Setyono,1993)
2.3 USAHATANI
Menurut Mosher(1987) usahatani adalah bagaian dari permukaan bumi dimana sorang petani atau suatu keluarga tani atau badan-badan tertentu bercocok tanam dan memelihara ternak.Mubyarto(1989) menegaskan bahwa usahatani merupakan himpuan dari sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu diperlukan untuk produksi pertanian seperti tumbuhan,tanah,air,perbaikan-perbaikan yang telah dilakakukan atas tanah itu,sinar matahari dan bangunan-bangunan yang dibangun diatas tanah tersebut.
Menurut Hernanto(1991)factor produksi meliputi lahan,tenaga kerja,modal,jumlah tanggungan keluarga dan tingkat teknologi yang dapat menentukan keberhasilan usahatani.Sedangkan factor-faktor luar yang mempengaruhi keberhasilan usahatani adalah tersediannya sarana transportasi dan komunikasi,aspek-aspek pemasaran hasil dan bahan usahatani(produksi,harga hasil,harga sarana produksi lain,fasilitas kredit dan sarana penyalur hasil)
2.4 TANAH ATAU LAHAN
Mubyarto(1989)menyatakan bahwa tanah merupakan factor produksi yang paling penting karena tanah merupakan pabrik hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana output.Hernanto (1991) mendefinisikan tanah sebagai factor produksi usatani yang relative langka dibanding dengan factor produksi lainya dan distribusi pengusahaanya dimasyarakat tidak merata.
2.5 TENAGA KERJA
Soehardjo dan patong(19790 mengartikan tenaga kerja sebagai daya manusia untuk melakukan usaha yang dijalankan untuk memproduksi benda-benda.Selanjutnya Hernanto (1991) membedakan tenaga kerja atas 3 yaitu :
Tenaga kerja manusia,tenaga kerja ternak dan tenag kerja mekanik,sedangkan untuk tenag kerja manusia dibedakan menjadi tenag kerja pria dewasa,wanita dan anak-anak.
Tjakrawiralaksana dan Soeriatmadja (1983) membentuk konversi kerja dengan membandingkan tenaga kerja pria(TKP) sebagai ukuran baku dan tenaga kerja lain disertakan dengan pria,yaitu 1 tenaga kerja pria sama dengan 1 HKP,! Tenaga kerja wanita sama dengan 0,8 HKP dan tenaga kerja anak-anak sama dengan 0,5 HKP.Satuan ukuran yang dipakai untuk mengukur besarnya curahan tenaga kerja dalam kegiatan usahatani digunakan perhitungan Hari Kerja Orang (HKO),Perhitungan Hari Kerja Orang (HKO) secara sistematis dapat diformulasikan sebagai berikut :
HKO = Jumlah tenaga kerja x Jumlah Jam Kerja x hari Kerja
7
2.6 MODAL
Dalam usahatanimodal merupakan barang atau uang yang bersama-sama factor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang berupa hasil pertanian.Modal dalam suatu usahatani dapat dibedakan atas sifatnya yaitu modal tetap dam nodal tidak tetap.Modal tetap diartikan sebagai modal yang tidak habis dipakai pada suatu periode produksi (tanah,bangunan,mesin,dan investasi),sedangkan modal tidak tetap diartikan sebagai modal yang habis dipakai pada satu periode produksi yang meliputi :bibit,pupuk,obat-obatan,uang tunai,dan lain-lain(Mubyarto,1989).
2.7 PENGELOLAAN
Pengelolaan usahatani meliputi kemampuan petani dalam menentukan dan mengkoordinasikan factor-faktor produksi yang bermacam-macam seefektif mungkin sehingga produksi pertanian memberikan hasil yang lebih baik.dengan demikian pengelolaan usahatani bukan hanya menyangkut cara memperoleh hasil semaksimal mungkin dari cabang usahatani yang diusahakan tetapi juga mempertinggi pendapatan dari suatu cabang usahatani(Soehardjo dan patong,1979).
2.8 BIAYA USAHATANI
Konsep biaya menurut Hernanto (1989) adalah korbanan yang dicurahkan dalam proses produksi yang semula fisik kemudian diberikan nilai Rupiah sehingga biaya-biaya tidak lain adalah korbanan.Lebih lanjut Soekartawi (1995) mengklasifikasikan biaya produksi usahatni menjadi 2 yaitu :
• Biaya tetap (fixed cost)adalah biaya yang dipergunakan tidak habis dalam satu proses produksi dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit,besar biaya tidak tergantung pada besar kecilnya biaya produksi yang diperoleh.Biaya tetap meliputi ;sewa,tanah,pajak,biaya alat pertanian dan penyusutan alat pertanian.
• Biaya Variabel (variable cost)adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh hasil produksi.biaya variable ini meliputi : biaya bibit,biaya pupuk,biaya pengolahan tanah dan biaya tenaga kerja.
2.9 PENERIMAAN USAHATANI
Penerimaan usahatani adalah nilai produk total usahatani dalam jumlah tertentu yang dijual,diberikan kepada orang lain dan yang dikomsumsi yang diperoleh dari jumlah produk secara keseluruhan dikalikan dengan harga yang berlakau ditingkat petani.
Soekartawi (1995) menyatakan bahwa penerimaan usahatani adalah perkalian antar produk dengan harga jual.Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut :
TR = Py.Y
Dimana :
TR = Total penerimaan
Py = Harga
Y = Produksi
2.10 PENDAPATAN USAHA TANI
Dalam teori ekonomi pertanian tingkat pendapatan pertanian menjadi focus dari setiap tujuan aktivitas usahatani,tinggi rendahnya modal usaha akan berpengaruh terhadap pruduksi yang akhirnya kembali berdampak pada pandapatan petani.
Menurut Tjakrawiralaksana (1983) Pendapatan usahatani adalah sisa beda dari pada penggunaan nilai penerimaan usahatani dengan biaya-biaya yang dikeluarkan.Ada beberapa ukuran untuk menghitung pendapatan usahatani yaitu :
• Pendapatan usahatni diperoleh dengan menghitung semua penerimaan dikurangi dengan semua pengeluaran
• Pendapatan keluarga tani diperoleh dari menambah pendapatan tenag kerja keluarga dengan bungan modal milik sendiri dan nilai sewa
• Pendapatan petani diperoleh dari menambah pendapatan tenaga kerja biaya modal sendiri.
Soekarawi (1995) Pendapatan usahatani adalah selisih antara total penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan.Selanjutnya dikatakan bahwa pendapatan rumah tangga petani adalah keseluruhan pendapatan petani,tidak saja dari usaha bidang pertanian dari usaha non pertanian juga.secara matematis pendapatan usahatani diformulasikan sebagai berikut :
Pd = TR – TC
Dimana :
Pd = Pendapatan usahatani
TR = Total Penerimaan
TC = Total biaya
2.11 BREAK EVENT POINT ( BEP)
Break event point merupakan suatu keadaan impas atau kembali modal.Pada BEP hasil yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan.Ada dua macam perhitungan BEP yakni :
a) BEP Produksi = total biaya produksi
Harga ditingkat petani
b) BEP Harga = total biaya produksi
Total produksi
2.12 Analisis R/C ratio
Tjakrawiralaksana dan Soeriatmadja (1983) menyatakan bahwa analisis R/C ratio adalah imbangan antara penerimaan dan biaya.Analisis ini dipakai untuk melihat keuntungan relative dari suatu kegiatan usahatani.Secara matematis R/C ratio dapat diformulasikan sebagai berikut :
RC = total penerimaan
Total biaya
Kriteria penilaian R/C ratio adalah :
• JIka R/C ratio < 1,berarti secara ekonomi usaha yang dilakukan tidak menguntungkan
• Jika R/C ratio = 1,berarti secara ekonomi usaha yang dilakaukan tidak menguntungkan dan tidak merugikan
• Jika R/C ratio > 1,berarti secara ekonomi usaha yang dilakukan menguntungkan sehingga usahatani tersebut layak untuk diusahakan
2.13 Return On Investment ( ROI)
ROI atau tingkat efisiensi penggunaan modal adalah pengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan.Semakin tinggi rasio ini,maka semakin baik pula keadaan perusahaan.Analisis ini dapat diformulasikan sebagai berikut :
ROI = pendapatan usaha tani
Total biaya x 100
METODE PENELITIAN
3.1 KERANGKA BERPIKIR
Dalam setiap kegiatan usahatani petani harus berusaha untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya dengan harapan akan meningkatkan pendapatan dari usahatani tersebut.Oleh sebab itu dalam menjalankan usahataninya,petani perlu mengadakan perhitungan secara ekonomis untuk mengetahui apakah usahanya menguntungkan atau merugikan.
Peningkatan produktivitas produksi dan produktivitas suatu usahatani sangat ditentukan oleh aspek pembudidayaan,keragaman usahatani yang meliputi : jenis bibit,luas lahan,pola tanam dan penggunaan sarana produksi.Dengan demikian peningkatan ini maka pendapatan suatu usahatani akan meningkat pula.
Usahatani padi sawah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang petani baik sebagai manejer,penggarap atu penyewa tanah pada sebidang tanah yang dikuasai,tempat mengelola dengan segala kemampuan untuk memperoleh hasil produk(gabah) yang tinggi.
Kecamatan Kupang Timur merupakan daerah yang berpotensi sebagai salah satu penghasil tanaman pangan khususnya padi swah yang dapat memberikabn kontribusi pada pendapatan usahatani.Untuk mengetahui pendapatan digunakan perhitungan selisih antar penerimaan usahatani padi sawah dan total biaya yang dikeluarkan dalam usahatani padi sawah.Penerimaan usahatani adalah nilai produk total usahatani dalam jumlah yang tertentu yang dijual,diberikan kepada oranglain dan yang dikomsumsi yang diperoleh dari jumlah produk secara keseluruhan dikalikan dengan harga yang berlaku ditingkat petani.Sedangakan keuntungan relative diperoleh dari perbandingan antara pendapatan dan total biaya.
3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan diKecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang pada bulan Agustus 2010 sampai bulan Nopember 2010.
3.3 METODE PENENTUAN TEMPAT DAN CONTOH
Pengambilan sampel dilakukan secara bertahap yakni tahap 1 penentuan desa secara sengaja
Dimana dari 6 desa yang ada dikecamatan kupang timur hanya terdapat 4 desa sebagai penghasil padi sawah dan ditetapkan 2 desa contoh yakni desa Tarus dan desa Oesao.Hal ini diambil dengan alasan kedua desa tersebut memiliki jumlah produksi yang terus meningkat dari tahun ketahun yakni pada tahun 2003 produktifitas padi sawah sebesar 25,00kw/ ha dengan luas panen 16.827ha, pada tahun 2004 naik menjadi 35,00 kw/ ha dengan luas panen 13.452 ha dan pada tahun 2005 naik lagi menjadi 35,00 kw/ha dengan luas panennya 12.106 ha sedangkan pada tahap 2 penentuan petani responden yang dilakukan secara disproportional random sampling,karena sifat usaha tani disetiap tempat tersebut homogen(sama),dengan ditetapkan sebanyak 20 petani per-desa sehingga total responden kedua desa berjumlah 40 orang.
3.4 METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey.data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani contoh yang berpedoman pada daftar pertayaan yang telah disiapkan,sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian dan juga dari hasil studi kepustakaan.
3.5 KONSEP PENGUKURAN
Variable-variabel yang diamati dalam penelitian ini :
a. Identitas responden yang meliputi : umur(tahun),pendidikan (pendidikan formal dan non formal),jumlah tanggungan keluarga(Orang).
b. Luas lahan garapan yang diusahakan untuk menanam padi sawah selama musim tanam 2009(ha).
c. Jumlah pengeluaran yaitu total pengeluaran yang digunakan dalam kegiatan usahatani padi sawah selama musim tanam 2009 yang meliputi : benih (kg/ha),pupuk ( kg/ha) dan pestisida (liter/ha).
d. Biaya produksi adalah jumlah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani padi sawah selama tahun 2009 yang meliputi : benih,pupuk,pestisida,upah tenaga kerja dan peralatan pertanian yang diukur dalam Rp
e. Curahan tenaga kerja yaitu banyaknya tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi usahatani padi swah baik berasal dari dalam maupun luar keluarga selam tahun 2009 (HKO)
f. Harga yaitu harga gabah yang berlaku ditingkat petani tahun 2009 (Rp/kg)
g. Penerimaan adalah nilai produk total usahatani padi sawah dalam jumlah tertentu yang dijual,diberikan kepada orang lain dan yang dikomsumsi yang diperoleh dari jumlah produk secara keseluruhan dikalikan dengan harga yang berlaku ditingkat petani selama tahun 2009 (Rp).
h. Pendapatan adalah selisih antar total penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan dalam usahatani padi sawah ( Rp).
3.6 MODEL DAN ANALISIS DATA
Data yang dikumpulkan ditabulasi dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.
1) Untuk menjawab tujuan pertama tentang keragaman usahatani padi sawah digunakan analisis deskriptif
2) Untuk menjawab tujuan kedua tentang pendapatan usahatani padi sawah digunakan rumus sesuai dengan petunjuk Soekartawi (1995) bahwa pendapatan usahatani merupakan selisih antara total penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan.Selanjutnya dikatakan bahwa pendapatan rumah tangga petani adalah keseluruhan pendapatan petani,tidak saja dari usaha bidang pertanian dari usaha non pertanian juga.Secara matematis pendapatan usahatani diformulasikan sebagai berikut :
Pd = TR – TC
Dimana :
Pd = Pendapatan usahatani
TR = Total Revenue ( Total Penerimaan)
TC = Total Cost ( Total biaya )
Dari persamaan diatas maka dapat dijabarkan menjadi :
Pd=py.Y-(Px1.X 1+px2.X2+ Px3.X3=Px4.X4=px5.X5 +Px6.X6)
Dimana :
Pd = Pendapatan usahatani
Py = Harga produk
Y =Jumlah produksi
Px1 = harga benih(Rp)
X1 = Jumlah benih (Rp)
Px2 =Harga pupuk (Rp)
X2 =Jumlah pupuk (Kg)
Px3 =Harga pestisida(Rp)
X3 =Jumlah pestisida(liter)
Px4 =Upah tenaga kerja(Rp)
X4 =Jumlah tenaga kerja(HKO)
Px5 =Harga sewa per luas lahan (Rp)
X5 =Jumlah Luas lahan(ha)
Px6 =Harga Padi(Rp)
X6 =Jumlah padi untuk biaya rontok(Kg)
3) Untuk menjawab tujuan ketiga tentang BEP produksi dan BEP harga dari usahatani padi sawah digunakan rumus sesuai dengan petunjuk ( Darsono Prawironegoro dan Ari Purwati,2008) menyatakan bahwa keadaan suatu usaha yang tidak memperoleh laba dan tidak juga menderita rugi yang dapat diformulasikan kedalam 2 bentuk yakni :
a) BEP Produksi = total biaya produksi
Harga ditingkat petani
b) BEP Harga = total biaya produksi
Total produksi
4) Untuk menjawab tujuan keempat tentang keuntungan relative usahatani padi sawah digunakan rumus sesuai dengan petunjuk Tjakrawiralaksana dan Soeriatmadja (1983) menyatakan bahwa analisis R/C ratio merupakan imbangan antara penerimaan dan biaya.Dimana analisis ini dipakai untuk melihat keuntungan relative dari suatu kegiatan usahatani.Secara matematis R/C ratio dapat diformulasikan sebagai berikut :
R/C = total penerimaan
Total biaya
Kriteria penilaian R/C ratio adalah :
• JIka R/C ratio < 1,berarti secara ekonomi usaha yang dilakukan tidak menguntungkan
• Jika R/C ratio = 1,berarti secara ekonomi usaha yang dilakaukan tidak menguntungkan dan tidak merugikan
• Jika R/C ratio > 1,berarti secara ekonomi usaha yang dilakukan menguntungkan sehingga usahatani tersebut layak untuk diusahakan
5) Untuk menjawab tujuan kelima tentang tingkat efesiensi penggunaan modal dalam usahatani padi sawah sesuai petunjuk (Tjakrawiralaksana dan Soeriatmadja,1983) bahwa pengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan.Semakin tinggi rasio ini,maka semakin baik pula keadaan perusahaan sehingga analisis ini dapat diformulasikan sebagai berikut :
ROI = pendapatan usaha tani
Total biaya x 100%
DAFTAR PUSTAKA
AAK,1990.Budidaya Tanaman Padi.Kanisius.Yogyakarta.
Hernanto,1991.Ilmu usahatani.Penebar swadaya.Jakarta.
http:// www.deptan.go.id. 17 September 2009.visi / visi misi.htm
Mubyarto,1989.Pengantar Ekonomi Pertanian.LP3ES.jakarta
Soekartawi,1995.Analisis Usahatani.UI.Jakarta
Suprayono dan Setyono,1993.Padi.Penebar Swadaya.Jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar